14.10.09

Kentut di Sumur

Hei,..
apa kau tak bosan merangkai kata?
bahkan mengukir simbol dalam jemari jidatmu
yang juga semakin terukir!

Hmm..
atau kau lelah merangkak diatas kuburan?
bahkan melompati bunga nisan dalam jerit mereka
yang hanya mengait, terkait arit.

Hei,..
apa kau juga telah mati?
hingga kau memilih berdiam diri

bantu aku wahai,
:mummi di peti dalam bui

begitu rumit kata eksploitasi
juga kemakmuran yg sudah terdengar basi
yg selalu tertiup angin,
tertuju jutaan nasi.




dari duburku buat sumurmu !!!

Be`F (baca: Blue Face)

Dulu,..
aku sering khawatir jika mulai terjebak pada pemikiran yang seragam.
begitu juga demikian kini.

akhirnya,
aku sadar bahwa biru langit juga beragam
begitu juga biru laut yang selalu tampak ceria

itupun,...
jika kau mampu menyelaminya.

Hari Pudarnya Hijab

sore kemarin kau begitu gembira
sumringah tepatnya :-)
bercak darah menjadi tanda kesempurnannmu
kau pun terlihat ayu dibalut baris katamu

"sayang, jangan hanya menatap pot-nya ya..."
"..kita sirami saja!..."
agar bunganya mekar menebar
agar tak ada lagi kata sabar
yang semakin hari semakin subur
biar pintuku, pintumu, pintu mereka
terutama pintu-NYA
:terbuka lebar

amiin,..

Tertepi Pagi

kepada malam kusampaikan:

jika saja engkau mau menghentikan senandungmu
akan kuberikan secangkir kopi susu ini untukmu!
agar tak ada lagi rasa pekat hinggap ditabirku
kelak,
saat engkau tiba esok.
:pasti

jika saja kau ingin mengkompromikan debu kotormu
akan kutelanjangi cerobong bibirmu di bibirku!
agar titian hari harap menyingkap fitrah asbakku
kelak,
saat kau & aku semakin menepi

bertepi kembali
:selami beningnya pagi.