26.3.09

Kau, Aku dan Dia

Sumber inspirasi: Falsafatuna, Muh. Baqir Ash-Shadr.
­
Engkau adalah suatu potret artistik yang luar biasa, sementara dia adalah sarana yang kubutuhkan untuk mengungkap corak-corak kreativitas dalam potretmu, yang bisa menyingkap rahasia-rahasia artistikmu, yang membekali dengan bukti demi bukti tentang adanya anugerah terindah dari Yang Mahabijaksana.
Engkau adalah potret abadi yang membuat rasa kagum, takjub dan mengkuduskan. Demikianlah penafsiranku tentang keberadaanmu, yang tak jauh berbeda denganku secara materi. Oleh karenanya, kita selalu berada dalam gerak dan perkembangan yang terus-menerus. Ini adalah fakta yang sama-sama kita sepakati. Dan materi membutuhkan sebab yang menggerakkannya. Sementara dia (sebab) telah termanifestasikan secara non-materi, yang secara esensial memiliki asal dari Sang Derajat Kesempurnaan.
Dia bukanlah realitas objektif. Dia hanya bisa terasionalisasikan melalui indera-indera eksternal. Olehnya kita takkan pernah membutuhkan prinsip kausalitas untuk mengungkap eksistensinya. Kita hanya masih sepakat dengan teori ketakpastian Heisenberg juga prinsip gelombang Louis de` broglie.
Kita,
Hanya ibarat “riwayat dua sungai” yang tertulis dalam buku buneq itu…
Yang penuh kelokan dan tipuan, yang harus terus sembunyi dari bahasa kejujuran.
entah sampai kapan ?

No comments: